Table of Contents
Rilisnya Football Manager 26 pada 4 November 2025 menjadi salah satu momen paling mengecewakan bagi penggemar seri legendaris ini. Bukannya menuai pujian, game buatan Sports Interactive justru dibombardir dengan ulasan negatif di Steam. Hanya 22% pemain yang memberikan review positif, menjadikannya game dengan rating terburuk di Steam sepanjang tahun 2025.
Banyak Bug dan UI Baru yang Mengecewakan

Salah satu sumber utama kekecewaan pemain datang dari revamp tampilan antarmuka (UI) dan segudang bug teknis yang merusak pengalaman bermain. Para pemain mengeluhkan UI baru yang memang terlihat lebih modern, namun justru kurang fungsional dan membingungkan.
“Baik sisi positif maupun negatif dari FM26 adalah bahwa ini pada dasarnya masih game yang sama, hanya dengan sedikit peningkatan visual—terutama di bagian UI,” tulis salah satu ulasan pemain di Steam. “Kamu sebenarnya membayar untuk memainkan game yang sama, hanya dengan tampilan lebih ‘bagus’ dan mesin grafis yang sedikit lebih baik.”
Masalah utama muncul justru dari desain UI baru ini. Meskipun terlihat lebih segar, tampilannya lambat, berat, dan tidak intuitif. Beberapa menu disembunyikan dalam drop-down aneh, ada submenu di dalam submenu, dan tata letaknya terasa tidak logis dari sisi usability. Di game seperti Football Manager, di mana pemain menghabiskan sebagian besar waktu di menu, hal ini menjadi masalah besar. Lebih buruk lagi, FM26 tidak mendukung mod skin seperti seri sebelumnya, membuat pengalaman semakin terbatas.
Crash, Frame Drop, dan Sistem Taktik Baru yang Tertinggal
Selain UI, FM26 juga dikeluhkan karena masalah teknis yang parah. Banyak pemain melaporkan crash, stuttering, dan performa buruk, bahkan di PC dengan spesifikasi tinggi. “Sistem taktik baru sebenarnya menarik,” tulis seorang pengguna, “tapi apa gunanya kalau gamenya sering crash atau berjalan di frame rate seperti kentang?”
Daftar bug-nya pun panjang — mulai dari data pemain yang hilang, jadwal yang error, hingga AI lawan yang bertingkah aneh. Semua ini membuat FM26 terasa seperti versi beta yang belum siap rilis ke publik.
Transisi ke Unity Engine Yang Kurang Memuaskan

Ironisnya, Football Manager 26 adalah entri pertama dalam dua tahun terakhir, setelah Football Manager 25 dibatalkan karena tim pengembang memutuskan untuk berpindah ke Unity Engine. Pergantian ini awalnya dijanjikan akan membawa peningkatan visual dan sistem yang lebih fleksibel untuk masa depan seri ini. Namun kenyataannya, hasilnya justru jauh dari harapan.
Alih-alih terasa seperti lompatan generasi baru, banyak pemain menilai FM26 terasa seperti versi lama yang dipoles seadanya—dengan segudang masalah baru yang belum terselesaikan.
Menunggu Respon Developer
Hingga kini, Sports Interactive belum memberikan tanggapan resmi terhadap gelombang kritik tersebut. Para penggemar berharap akan ada patch besar atau update darurat untuk memperbaiki bug dan mempercepat performa game.
Jika tidak ada perbaikan signifikan dalam waktu dekat, Football Manager 26 berpotensi dikenang sebagai entri paling gagal dalam sejarah panjang franchise simulasi manajemen sepak bola paling populer di dunia ini.
Ayo bergabung dan diskusikan topik ini langsung di Instagram kami atau kamu bisa membaca berita lainnya disini.

